1. Ketika
kita menyukai seseorang, bukan berarti kita pasti akan suka selamanya.
Ada masa-masa rasa suka itu berkurang, bahkan hilang sama sekali. Tetapi
juga bukan berarti kalau sudah tidak suka lagi, maka selesai begitu
saja. Itulah gunanya komitmen, kepercayaan, yang akan membawa
kembali perasaan suka persis seperti pertama kali dulu kenapa kita suka
seseorang tersebut, atau malah lebih. *kalimat2 ini tidak bisa digunakan untuk aktivitas pacaran kalian; nanti kalau sudah menikah, bisa digunakan pol kalimat ini
2. Perasaan
itu bukan seperti "buku panduan" telepon genggam atau menu "help" di
laptop. Yang bisa kita baca dengan amat detail instruksinya, pun
termasuk jika ada masalah, ada solusi tertulisnya. Perasaan
adalah perasaan. Pandai-pandailah belajar membaca pertanda. Dan jangan
keliru baca, jelas-jelas orang lain sudah mual, kita justeru sumringah
merasa dia sedang cinta kali.
3. Mau
kita ganti dengan istilah "ta'aruf", mau kita ganti dengan istilah "abi,
umi" pas manggil pacar masing2, mau dilengkapi dengan kalimat, "aku
sayang kamu karena Allah, dek", "eh, abi nonton juga ya film itu?
subhanallah bagus ya." Mau boncengan motor sambil baca doa perjalanan,
zikir, mau apa saja, JIKA sekali substansinya pacaran, ya tetap saja
namanya pacaran. Jangan dicampur2, jangan dibungkus2. Tidak ada
solusi atas masalah "perasaan" selain: tinggalkan, sibukkan dengan hal2
positif atau segera saja sana menikah. Hanya dua itu pilihan bagi pria
pemberani dan wanita tegas.
4. Hidup ini memang tidak mudah. Kita akan diuji, diuji dan diuji. Itu sudah dikunci dalam kitab suci.Tapi, percayalah, kita selalu punya kesempatan bangun setiap kali jatuh
terduduk; bisa minta maaf setiap kali melakukan kesalahan; bisa
mengulang memperbaiki setiap kali gagal.Kita selalu punya kesempatan untuk itu, dan semuanya kembali ke kita, mau memilih seperti apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar