Rabu, 30 Maret 2016

Feature Travelling



Dieng dan Romantisme Golden Sunrise “Sikunir”, Negeri diatas Awan

 
Dieng adalah salah satu dataran tinggi yang memiliki tempat wisata menarik di Jawa Tengah. Berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, dan terletak kurang lebih 30 Km dari kota Wonosobo. Dataran tinggi Dieng terletak di barat komplek Gunung Sindoro dan Sumbing. Berada di ketinggian 2.093 mdpl memiliki udara yang sejuk dengan kisaran suhu 15-200C di siang hari dan 7-100C di malam hari.
Akses jalan yang dapat ditempuh jika dari arah Semarang, maka mengambil rute dari teminal Bus Terboyo ambil bus Semarang-Purwokerto dengan jarak -+120 Km (4-5 jam) dengan rute jalan Semarang-Ungaran-Bawen-Ambarawa-Secang-Temanggung-Parakan-Wonosobo-Dieng atau dengan mengunakan kendaraan pribadi bisa melalui rute Boja-Ngadirejo-Parakan-Wonosobo, melewati Weleri-Sukorejo-Ngadirejo-Parakan-Wonosobo, atau juga bisa dengan arah jalur Bandungan-Sumowono-Ngadirejo-Parakan-Wonosobo.
Di sepanjang perjalanan, pemandangan hijaunya alam pegunungan sudah nampak dan sangat memberikan kenangan bagi siapa saja yang melaluianya. Sebelum langsung ke Dieng, sempatkan dulu mampir dulu di sebuah danau besar yang terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, Wonosobo yaitu Telaga Menjer. Warna bening yang ada ditambah dengan kesejukan udara pagi yang dihembuskan oleh daun-daun pohon pinus yang menghiasinya. Di sekeliling telaga terdapat pipa aliran air yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), bukit-bukit dan bebatuan yang kokoh seolah menciptakan benteng tersendiri untuk melindungi kecantikan Telaga Menjer ini. Setelah selesai memuaskan diri di kawasan telaga, segera menuju ke kawasan perkebunan Teh Tambi, didalamnya akan disuguhi perkebunan teh yang sangat luas, warna hijau daun teh ditambah dengan warna alami pegunungan yang membuat perjalanan kami menjadi lebih mengesankan. Perjalanan ke kawasan dataran tinggi Dieng dengan keadaan jalan yang ekstrim, berkelak-kelok memberikan poin tersendiri dalam memaknai suatu perjalanan, menikmati sebuah ciptaan-Nya yang tak terbandingkan.
“Dieng Plateau Area”, sebuah gapura yang terletak -+ 3 Km dari arah Dieng menandakan bahwa beberapa menit lagi perjalanan akan sampai di jantung kawasan dataran tinggi Dieng. Pertama ketika sampai di kawasan dataran tinggi Dieng adalah mengunjungi Telaga Warna. Telaga Warna Dieng di dominasi dengan warna hijau agak tua, hijau muda dan gradiasi sampai agak coklat. Di sebelahnya terdapat Telaga Pengilon, sebuah telaga yang meski bersebelahan dengan Telaga Warna yang airnya kedap kandungan belerang, namun Telaga Pengilon seperti tak terpengaruh sama sekali, airnya justru jernih bagai cermin. Berkeliling di sekitar telaga warna dan pengilon, terdapat jajaran-jajaran Goa-goa alam disepanjang tepian telaga. Jangan lupa juga naik ke bukit kecil dengan dua buah batu besar dipuncaknya untuk melihat panorama kedua telaga dari atas yakni Batu Ratapan Angin. Dengan begitu, muncullah panorama keindahan alam yang memperlihatkan hijaunya pepohonan ditambah dengan hijaunya warna air telaga yang membuat romantisme mulai terasa.
Perjalanan selanjutnya yaitu ke kawasan komplek Candi Arjuna yang terletak tidak jauh dari Telaga Warna. Lokasi candi yang ditumbuhi oleh rumput halus dan tanaman pinus sangat cocok untuk mengabadikan foto dan lainnya ditambah dengan berdiri kokoh bangunan kuno peninggalan Dinasti Sanjaya berjumlah lima buah candi. Setelah puas mengunjungi tiap candi, langsung saja segera menuju ke tempat dimana muncul kumpulan air mendidih yaitu Kawah Sikidang yang terletak sekitar 2 Km dari kawasan candi Arjuna.
Kawah Sikidang merupakan cekungan berisi kawah yang timbul karena aktifitas Gunung berapi di Dataran Tinggi Dieng dengan kandungan belerang yang sangat tinggi. Bau belerang akan langsung tercium kuat sebelum sampai di lokasi kawah. Lokasi berada di tanah yang lumayan datar, sehingga dapat dengan jelas gumpalan asap yang keluar. Di sekitar kawah sudah dibangun pagar yang terbuat dari kayu, yang fungsinya sebagai pembatas untuk keamanan pengunjung. Di sekitar kawah terdapat sumber air panas dengan ukuran kecil menyebar dan sebagian kawah telah mati.
Waktu semakin sore, saatnya untuk mencari homestay atau tempat penginapan sebelum memulai menyambut mentari di pagi hari. Tempat penginapan bisa diperoleh di kawasan dataran tinggi Dieng atau langsung di homestay Desa Sembungan. Menuju Desa Sembungan tidak terlalu jauh jika ditempuh dari Dieng, hanya sekitar 15 menit akan sampai dan disambut sebuah pintu gerbang masuk dengan tulisan Welcome to “SEMBUNGAN VILLAGE”. Sembungan adalah desa tertinggi di Pulau Jawa yang di dalamnya terdapat bukit Sikunir yang sangat indah dengan ketinggian 2.300 mdpl.
Sebelum sampai di Sikunir, akan melewati Telaga Cebong yang terletek di sebelah barat Bukit Sikunir dan berhenti di tempat parkir. Segeralah untuk menyapa golden sunrise di Sikunir, Negeri di atas awan. Negeri yang mempunyai alam luar biasa, menakjubkan, keindahannya yang eksotis mampu membius berjuta mata dengan cahaya golden sunrisenya. Butuh kira-kira 15 menit untuk sampai di puncak bukit Sikunir. Ada tiga puncak yang dapat dijadikan tempat untuk menunggu terbitnya matahari. Udara yang sangat dingin. Dari puncak gunung terlihat kerlap-kerlip gemerlap cahaya lampu desa-desa yang ada di bawahnya. Saatnya menatap dengan lekat matahari dari mulai proses memperlihatkan sinarnya, detik menit demi menit berjalan, hingga perlahan-lahan dari ufuk timur muncul sinar kekuningan, semakin lama warna itu makin jelas, keemasan seperti mata bidadari yang mengintip perlahan akhirnya muncul sempurna membentuk bulatan, titik tengahnya menyala dan memendarkan cahaya kekuningan disekelilingnya, matahari terlihat terbit sempurna terlihat dari gunung sikunir, didepannya terhampar pemandangan yang luar biasa, gunung dan bukit membiru, terselimuti awan tipis seperti kerudung,  gunung sindoro yang sedikit membayangi gunung sumbing, terlihat begitu megah, mulai dari siluet sampai kemudian menampakkan keasliannya yang anggun, merbabu dan merapi terlihat begitu mempesona, Telomoyo dan pegunungan Nganjir dengan eksotisme yang istimewa, di depan mata terlihat kesempurnaan lukisan alam yang disajikan menambah romantisme seketika itu.
Beberapa menit setelah itu,  warna kilauan emas mulai berubah menjadi warna perak dan mulai terangkatnya kabut, lautan awan yang menyelimuti pemandangan di depan mata bak di negeri dongeng, negeri di atas awan. Keindahan inilah yang menyebabkan Indonesia cukup dikenal dikalangan wisatawan internasional, dimana dataran yang membentang luas dibawah garis khatulistiwa ini terdapat lempengan-lempengan keindahan surga yang terpancar hingga bumi nusantara.