Dieng dan Romantisme Golden Sunrise “Sikunir”,
Negeri diatas Awan
Dieng adalah salah satu dataran
tinggi yang memiliki tempat wisata menarik di Jawa Tengah. Berada di wilayah
Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, dan terletak kurang
lebih 30 Km dari kota Wonosobo. Dataran tinggi Dieng terletak di barat
komplek Gunung Sindoro dan Sumbing. Berada di ketinggian 2.093 mdpl memiliki
udara yang sejuk dengan kisaran suhu 15-200C di siang hari dan 7-100C
di malam hari.
Akses jalan yang dapat ditempuh jika dari arah
Semarang, maka mengambil rute dari teminal Bus Terboyo ambil bus Semarang-Purwokerto
dengan jarak -+120 Km (4-5 jam) dengan rute jalan
Semarang-Ungaran-Bawen-Ambarawa-Secang-Temanggung-Parakan-Wonosobo-Dieng atau
dengan mengunakan kendaraan pribadi bisa melalui rute Boja-Ngadirejo-Parakan-Wonosobo,
melewati Weleri-Sukorejo-Ngadirejo-Parakan-Wonosobo, atau juga bisa dengan arah
jalur Bandungan-Sumowono-Ngadirejo-Parakan-Wonosobo.
Di sepanjang perjalanan, pemandangan hijaunya
alam pegunungan sudah nampak dan sangat memberikan kenangan bagi siapa saja
yang melaluianya. Sebelum langsung ke Dieng, sempatkan dulu mampir dulu di sebuah
danau besar yang terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, Wonosobo yaitu
Telaga Menjer. Warna bening yang ada ditambah dengan kesejukan udara pagi yang
dihembuskan oleh daun-daun pohon pinus yang menghiasinya. Di sekeliling telaga
terdapat pipa aliran air yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), bukit-bukit dan bebatuan yang kokoh seolah menciptakan benteng
tersendiri untuk melindungi kecantikan Telaga Menjer ini. Setelah selesai
memuaskan diri di kawasan telaga, segera menuju ke kawasan perkebunan Teh Tambi,
didalamnya akan disuguhi perkebunan teh yang sangat luas, warna hijau daun teh
ditambah dengan warna alami pegunungan yang membuat perjalanan kami menjadi
lebih mengesankan. Perjalanan ke kawasan dataran tinggi Dieng dengan keadaan
jalan yang ekstrim, berkelak-kelok memberikan poin tersendiri dalam memaknai
suatu perjalanan, menikmati sebuah ciptaan-Nya yang tak terbandingkan.
“Dieng Plateau Area”, sebuah gapura yang
terletak -+ 3 Km dari arah Dieng menandakan bahwa beberapa menit lagi
perjalanan akan sampai di jantung kawasan dataran tinggi Dieng. Pertama ketika
sampai di kawasan dataran tinggi Dieng adalah mengunjungi Telaga Warna. Telaga
Warna Dieng di dominasi dengan warna hijau agak tua, hijau muda dan gradiasi
sampai agak coklat. Di sebelahnya terdapat Telaga Pengilon, sebuah telaga yang
meski bersebelahan dengan Telaga Warna yang airnya kedap kandungan belerang,
namun Telaga Pengilon seperti tak terpengaruh sama sekali, airnya justru jernih
bagai cermin. Berkeliling di sekitar telaga warna dan pengilon, terdapat
jajaran-jajaran Goa-goa alam disepanjang tepian telaga. Jangan lupa juga naik
ke bukit kecil dengan dua buah batu besar dipuncaknya untuk melihat panorama
kedua telaga dari atas yakni Batu Ratapan Angin. Dengan begitu, muncullah
panorama keindahan alam yang memperlihatkan hijaunya pepohonan ditambah dengan
hijaunya warna air telaga yang membuat romantisme mulai terasa.
Perjalanan selanjutnya yaitu ke kawasan
komplek Candi Arjuna yang terletak tidak jauh dari Telaga Warna. Lokasi candi
yang ditumbuhi oleh rumput halus dan tanaman pinus sangat cocok untuk
mengabadikan foto dan lainnya ditambah dengan berdiri kokoh bangunan kuno
peninggalan Dinasti Sanjaya berjumlah lima buah candi. Setelah puas mengunjungi
tiap candi, langsung saja segera menuju ke tempat dimana muncul kumpulan air
mendidih yaitu Kawah Sikidang yang terletak sekitar 2 Km dari kawasan candi
Arjuna.
Kawah Sikidang merupakan cekungan berisi kawah
yang timbul karena aktifitas Gunung berapi di Dataran Tinggi Dieng dengan
kandungan belerang yang sangat tinggi. Bau belerang akan langsung tercium kuat
sebelum sampai di lokasi kawah. Lokasi berada di tanah yang lumayan datar,
sehingga dapat dengan jelas gumpalan asap yang keluar. Di sekitar kawah sudah
dibangun pagar yang terbuat dari kayu, yang fungsinya sebagai pembatas untuk
keamanan pengunjung. Di sekitar kawah terdapat sumber air panas dengan ukuran
kecil menyebar dan sebagian kawah telah mati.
Waktu semakin sore, saatnya untuk mencari
homestay atau tempat penginapan sebelum memulai menyambut mentari di pagi hari.
Tempat penginapan bisa diperoleh di kawasan dataran tinggi Dieng atau langsung
di homestay Desa Sembungan. Menuju Desa Sembungan tidak terlalu jauh jika
ditempuh dari Dieng, hanya sekitar 15 menit akan sampai dan disambut sebuah pintu
gerbang masuk dengan tulisan Welcome to “SEMBUNGAN VILLAGE”. Sembungan adalah
desa tertinggi di Pulau Jawa yang di dalamnya terdapat bukit Sikunir yang
sangat indah dengan ketinggian 2.300 mdpl.
Sebelum sampai di Sikunir, akan melewati
Telaga Cebong yang terletek di sebelah barat Bukit Sikunir dan berhenti di
tempat parkir. Segeralah untuk menyapa golden sunrise di Sikunir, Negeri di
atas awan. Negeri yang mempunyai alam luar biasa, menakjubkan, keindahannya
yang eksotis mampu membius berjuta mata dengan cahaya golden sunrisenya. Butuh
kira-kira 15 menit untuk sampai di puncak bukit Sikunir. Ada tiga puncak yang
dapat dijadikan tempat untuk menunggu terbitnya matahari. Udara yang sangat
dingin. Dari puncak gunung terlihat kerlap-kerlip gemerlap cahaya lampu desa-desa
yang ada di bawahnya. Saatnya menatap dengan lekat matahari dari mulai proses
memperlihatkan sinarnya, detik menit demi menit berjalan, hingga perlahan-lahan
dari ufuk timur muncul sinar kekuningan, semakin lama warna itu makin jelas,
keemasan seperti mata bidadari yang mengintip perlahan akhirnya muncul sempurna
membentuk bulatan, titik tengahnya menyala dan memendarkan cahaya kekuningan
disekelilingnya, matahari terlihat terbit sempurna terlihat dari gunung
sikunir, didepannya terhampar pemandangan yang luar biasa, gunung dan bukit
membiru, terselimuti awan tipis seperti kerudung, gunung sindoro yang sedikit membayangi gunung
sumbing, terlihat begitu megah, mulai dari siluet sampai kemudian menampakkan
keasliannya yang anggun, merbabu dan merapi terlihat begitu mempesona, Telomoyo
dan pegunungan Nganjir dengan eksotisme yang istimewa, di depan mata terlihat
kesempurnaan lukisan alam yang disajikan menambah romantisme seketika itu.
Beberapa menit setelah itu, warna kilauan emas mulai berubah menjadi warna
perak dan mulai terangkatnya kabut, lautan awan yang menyelimuti pemandangan di
depan mata bak di negeri dongeng, negeri di atas awan. Keindahan inilah yang
menyebabkan Indonesia cukup dikenal dikalangan wisatawan internasional, dimana
dataran yang membentang luas dibawah garis khatulistiwa ini terdapat
lempengan-lempengan keindahan surga yang terpancar hingga bumi nusantara.